[REVIEW] - KNIVES OUT



Blurb
When renowned crime novelist Harlan Thrombey is found dead at his estate just after his 85th birthday, the inquisitive and debonair Detective Benoit Blanc is mysteriously enlisted to investigate. From Harlan’s dysfunctional family to his devoted staff, Blanc sifts trough a web of red herrings and self-serving lies to uncover the truth behind Harlan’s untimely death.






Film ini direkomendasiin oleh Bang Yudha Bahar, artis Medan dan Indonesia bahkan seluruh dunia yang belum mampu menakhlukan hati mertuanya. *eh
Terima kasih, Bang, atas rekomendasinya. Karena Mumut tidak menyesal menonton film ini ehehe




Knives Out bercerita tentang seorang novelis kejahatan—Harlan Thrombey (Christoper Plummer) yang mengundang seluruh keluarganya untuk datang ke mansionnya di daerah terpencil untuk merayakan ulang tahunnya yang ke 85 tahun. Tepat sehari setelah ulang tahunnya, Harlan ditemukan mati bersimbah darah dengan sebuah pisau yang tergeletak di sekitar jasadnya. Kejadian ini ditemukan pertama kali oleh pembantu Harlan yang bernama Fran (Eddie Patterson). Polisi bersama Benoit Blanc (Daniel Craig) menyelidiki kasus kematian Harlan Thrombey—dikarenakan ada sebuah amplop berisikan uang dan potongan koran tentang kematian Harlan yang dikirimkan ke alamat Benoit Blanc.



Detektif terkenal itu merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan kematian Harlan, seolah seseorang yang menyewanya yakin bahwa itu adalah kasus pembunuhan, sedangkan anak-anak Harlan meyakini ayah mereka mati karena bunuh diri.



Detectif Blanc melakukan investigasi dengan melakukan wawancara terhadap semua anggota keluarga Thrombey, mulai dari anak-anak kandungnya, menantu-menantunya, hingga perawat pribadi Harlan.

Seminggu lebih setelah kematian Harlan Thrombey, seluruh anggota keluarga siap untuk Pembacaan Warisan. Dan di sinilah cerita mulai memasuki klimaks. Kok bisa? Iya, karena di Hari Pembacaan Pembagian Warisan, tidak satupun anggota keluarga Thrombey menerima warisan dari Harlan. Yap, Harlan menyerahkan semua warisannya kepada Marta Cabrera (Ana de Armas)—perawat pribadi Harlan sekaligus orang kepercayaan Harlan.

Hidup Marta berubah drastis setelah hari pembacaan warisan itu.


Alur
Film ini memakai alur maju dan mundur. Tetapi sebagian besar cerita berjalan dengan alur maju. Alur mundur atau flashback hanya ada di bagian ketika Blanc mewawancarai anggota keluarga Thrombey—setiap tokoh seperti mengingat kejadian di malam ulang tahun Harlan. Ah ya, satu lagi alur flashback yang digunakan saat Blanc mengungkap siapa dalang dari semua masalah di cerita ini—tetapi pada bagian ini, hanya sekilas-sekilas banget. Blanc hanya membuat rekan polisi dan perawat pribadi Harlan mengerti dengan semua misteri yang dipecahkannya.

Dan alur ini jauh lebih mudah dipahami daripada film Anna atau Sherlock Holmes.  Jadi, untuk yang rindu pengen nonton film detektif tapi nggak pengen pusing berpikir, film ini worth it sekali untuk ditonton.



Karakter
Setiap tokoh di film ini memiliki sisi negatif yang bisa terlihat saat Blanc mewawancarai anggota keluarga Thrombey. Aku harus mengacungi jempol kepada director film ini. Kenapa? Sebab dia hampir berhasil (kira-kira nilainya 94,99%) membentuk setiap karakter di film ini sehingga terlihat mencurigakan. Dan hal ini tentu membuat penonton berspekulasi tentang siapa yang membunuh Harlan Thrombey.

“Siapa saja bisa berbohong dalam hal ini.” – Benoit Blanc.

Inilah alasan mengapa aku harus mengacungi jempol kru yang bertugas dalam pembuatan film ini. Kenapa? Karena sepanjang cerita di film ini, Blanc mempelajari karakter masing-masing tokoh dengan cara yang sangat elegant. Blanc benar-benar menunjukkan aura seorang detektif yang cerdas.



Linda—putri sulung—terlihat tidak memiliki motif apapun untuk dijatuhi sangkaan atas pembunuhan ayahnya. Hal ini terlihat jelas karena ia merupakan pebisnis yang sukses nan cerdas.

Walt Thrombey diketahui sering cekcok dengan almarhum Harlan, hingga Ransom yang merupakan cucu Harlan—tidak pernah bekerja tetapi selalu mendapat sokongan dari kakeknya.

Bahkan Meg (Katherine Langford) yang biaya sekolahnya ditanggung oleh Harlan, harus terancam tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena Harlan akan memberhentikan sokongan dana—hal ini disebabkan oleh ibunya Joni (Toni Collette) yang mencuri 400 ribu dollar dengan mengambil duplikat cek yang dimasukkan biaya kuliah Meg.

Seru sekali mengenali karakter-karakter di film ini.



Unique
Film detektif ini unik. Sepanjang cerita kita diajak berpikir, tetapi kasusnya juga bukan kasus yang berat-berat banget—masih lebih ringan daripada beban hiduplah. Aku suka film dengan alur seperti ini.

Knives Out terkesan seperti uncriminal-criminal movie gitu. Jadi, kesan awalnya film ini seperti tidak ada kriminal yang terjadi, film bunuh diri yang tidak diketahui motifnya. Tetapi akhirnya menjadi kriminal  kayak pembunuhan yang direncanakan.

Di tengah jalan, kita akan berubah pikiran. Spekulasi yang udah kita susun, yang awalnya kita udah yakin si pelaku adalah A, ternyata akhirnya berganti menuju akhir cerita. 



Cara Blanc menyelesaikan kasus ini juga keren. Sosok Blanc benar-benar memperhatikan setiap kalimat yang diucapkan oleh tokoh lain. Contohnya seperti ini :

“Hai Ransom, kau kembali lagi?” – Ibu Kandung Harlan yang usianya sudah tidak diketahui.

Dalam mengungkapkan kasusnya, di akhir cerita, Blanc menjelaskan seperti ini :

“Dia mengatakan, kau kembali lagi, bukan kau kembali atau kau sudah kembali. Kenapa dia bertanya seperti itu? Memakai kata ‘lagi’? Karena sebelumnya dia sudah melihat Ransom kembali.” – Benoit Blanc.

Sedetail itu dia memperhatikan? Iya, sedetail itu. Dan mungkin kalau kamu seseorang yang pemerhati, apa yang diungkapkan Blanc pasti sudah kamu sadari sejak awal, tetapi miss di beberapa bagian yang membuat kamu sebagai penonton tidak bisa menghakimi pelaku adalah si A, atau si B.



Dan dari film ini, hal yang kutangkap adalah, ketika kamu kaya raya, kamu akan sulit menemukan orang yang tulus padamu. Terbukti di film ini, meski memiliki anak dan cucu yang jumlahnya lumayan, satu-satunya orang yang paling mengerti dan memahami Harlan adalah Marta—perawat pribadinya yang notabenenya sebagai orang asing (bukan bagian keluarga Harlan).



Film ini bisa ditonton oleh…..
17 tahun ke atas. Bukan, bukan karena film ini menampilkan adegan dewasa, tetapi karena ini film detektif yang harus berpikir, kasihan anak-anak kalau menonton film ini. Mereka akan mengantuk dan tertidur—ini lebih bagus daripada mereka sakit kepala karena memikirkan siapa pelakunya.




Rating
Yang merindukan Christopher Plummer dan menyukai Daniel Craig, ini pastilah film yang worth it untuk ditonton.
Aku kasih 4,5 of 5 stars untuk film ini.



Sumber Foto : newstatesman.com | trueviewreviews.com | nationalreview.com | jateng tribun news | id.bookmyshows.com |  metro.news

Post a Comment

1 Comments

  1. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    arena-domino.club
    arena-domino.vip
    100% Memuaskan ^-^

    ReplyDelete