UNTITLED

Kulangitkan doa pada malam paling kelam, dalam tahajudku.
Berkata ku pada Tuhan, lewat lukisan-lukisan dalam kanvas,
lewat bunga-bunga dalam vas,
lewat kopi dalam gelas.

Tanganmu terangkum di depan dada.
Merenung kau pada senja di hari Minggu, pada Rosario.
Berkata kau pada Tuhan, lewat lilin-lilin yang temaram,
lewat kidung dan stanza yang sahaja,
lewat gugusan yang bersiap runtuh.

Entah kita cinta yang tak terberkati, atau cinta yang saling menanti, atas batas waktu yang terus berlari.

Mungkin saja kita jiwa yang terluka, atau jiwa yang akan merdeka, dari lembah-lembah putus asa.

Post a Comment

0 Comments