Apa Yang Salah Dari Sebuah Kejombloan?

Belakangan ini, semakin banyak aja berita tentang para jomblo. Bahkan, video tentang macam-macam jomblo pun diunggah ke youtube. Katanya sih, tuh video karya anak Medan juga. Videonya bagus, sih, mewakili para jomblo yang nggak tahu masuk ke kategori jomblo ke berapa. 

Hari Sabtu kemarin, kebetulan aja sih aku jadi moderator. Ketemu lagi lah aku sama Bang Wahyu Blahe. Itu loh, owner @ceritamedan yang booming banget. Abang satu ini kalau ngomong selalu mengandung unsur promosi. Udah lumayan lama jugalah nggak ketemu abang ini. Jadi kan.....

Bang Wahyu : Eh? Kok cantik? Sampe nggak tanda awak dibuatnya. 
Aku : Eh? Heran ya aku bisa jadi cewek juga?
Bang Wahyu : *ngakak* Kayak gini kan bagus, balik ke wujud asli.
Aku : Duh, Bang, kalo hari-hari kayak gini, abislah make up di rumah itu. Mana ada yang belikan nanti.
Bang Wahyu : Hahaha. Jadi siapa jodohmu sekarang?
Aku : *senyum paling ikhlas* Alhamdulillah, Bang, masih disembunyikan.
Bang Wahyu : Disembunyikan di mana?
Aku : Mana kutahu. Tanya aja sama Tuhan. Masih disembunyiin sama Tuhan soalnya.
Bang Wahyu : Ha? Jomblo? Masa jomblo.
Aku : Biasa aja kali bang -_- mentang-mentang punya pacar terus sombong.
Bang Wahyu : Oh iyalah. Sebenarnya aku ini banyak yang mau sih, cuma karna udah ada kakak itu yaudalah. Masa cantik-cantik kek kau, penulis lagi, nggak ada jodohnya.
Aku : -________________________- *pergi berlalu sebelum si abang melanjutkan pembicaraan*

Ini, nih, di sini kadang saya merasa heran. Apa salahnya seorang jomblo? Toh di dunia ini masih banyak loh yang bahagia-bahagia aja meskipun single. 

Lalu, konflik tentang kejombloanku ini berlanjut sampai di hari minggu. Anggaplah aku lagi ikut suatu event atau aku tergabung dalam satu event (re:satu stage sama Kak Ben :p). Dan aku yang gampang akrab sama orang, ketemulah teman-teman baru. Sialnya, mereka ini dua pasang. Jadilah aku sendiri yang jomblo di situ. Setelah capek jalan ke sana-sini demi nunggu waktu penutupan, terbukalah pembicaraan mengenai kejombloanku.

Pacarnya Kak Endang (temen 1) : Kenapa nggak kau ajak tadi pacarmu?
Aku : Ha? Ini pun tadi rencananya mau nyari panitia.
Pacarnya Kak Lala (temen 2) : Hahahah iya pulak ya. Jadi kenapa nggak ikut pacarmu dek?
Aku : Ya ampun, udah kubilang loh aku mau nyari panitia ini. Rencana pun mau nyari jodoh di sini. Mana tau Kak Ben nanti bersedia.
All : *ngakak rame-rame*
Pacarnya Kak Endang (temen 1) : Ah, masa nggak ada pacarmu.
Pacarnya Kak Lala (temen 2) : Iya, masa nggak punya pacar.
Aku : Emangnya kenapa kalo aku jomblo? -_____________-

Lagi-lagi aku heran. Apa sih salahku kalau aku jomblo? APAH??!! *eh xD Emangnya begitu pentingkah memiliki kekasih atau mempunyai status hubungan? Bahagia itu kan nggak ditentuin sama status kejombloan atau taken :)) *senyum paling tegar*

Setelah capek jalan tak tentu arah, menjelang penutupan kami kembali ke tempat acara. Kak Ben udah di sana. Dan ketika dalam perjalanan, keluarlah statement yang sangat mengiris hati dan jiwa.

Aku : *menatap Kak Endang sama pacarnya jalan di depanku dengan bergandengan tangan* *noleh ke belakang dan ngelihat Kak Lala gandengan sama pacarnya juga* *oke aku benar-benar salah tempat*
Kak Lala : Eh, eh, kita kan bisa gandengan tangan ya kan. Si ningrum cuma bisa gandengan sama plastik matahari. *kebetulan abis ngebeli sesuatu di matahari*
Aku : *nyengir kuda* Aku tetap bahagia kok, Kak. :')

Dan seringnya, belakangan ini aku ketemu orang yang selalu mempermasalahkan kejombloanku. Oh, God, apa yang salah dari kejombloan seorang Fitriya Ningrum a.k.a Mumut? Please tell me :'(

*gue kasih bonus foto nih :p


Setelah ngerjain Kak Muethia Hafid, blackforest pun datang :D

With my mother on campus. Ibu Pembantu Direktur 3 Politeknik Negeri Medan. Selalu berasa menjadi anaknya :')

jumpa fanslah ni jadinya :p


Post a Comment

0 Comments