Melodi Darimu, Untukku...

Aku jatuh cinta kepada dirimu
Orang yang tak pernah ku bayangkan 
Tak pernah ku mimpikan 
Untuk bisa menjadi pacarku

Dulu aku jadi orang yang paling menjengkelkan untukmu, jadi orang yang selalu mengganggumu setiap saat. Selalu saja aku meminta waktumu untukku. Selalu saja kita bercanda dalam segala hal, dalam berbagai hal. Dan selalu, kau buat aku tersenyum tiap kali kita bersama. Kau benarkan keyakinanku dulu ketika aku melihatmu pertama kali, di tempat itu--tempat yang tak pernah kita sangka menjadi pertemuan pertama dan mengantar kita sejauh ini.
Sejak kau ada, entah kapan aku harus mengakui rasa semacam ini ada untukmu. Yang kutahu, air mataku terjatuh saat kulihat fotomu bersamanya. Iya, bersama wanita itu. Dan sekarang aku tahu, melalui lagu ini, kau mencintaiku dulu. Ya, dulu, karena sekarang segala hal telah berubah.
Katamu, aku orang yang tak pernah ada di benakmu, dipikiranmu untuk bisa menjadi kekasihmu. Jujur saja, pun aku merasakan hal yang sama. Bagiku, menjadi pemujamu secara diam-diam, mencintaimu dalam doaku, sudah cukup membuatku hidup dan baik-baik saja untuk bisa bersamamu dalam hal yang tak bisa kurengkuh. Ya, hanya dalam doa ini seluruh perasaanku terasa jelas dan ikhlas. Tapi, pada akhirnya aku tahu kau membalas perasaanku, Tuhan menjawab doaku.



cintamu tlah menjadi candu 
cintamu tlah membuat ku membisu
cintamu oh seindah lagu
membuat ku tak bisa berpaling darimu 

Kau tak pernah berpaling dariku, tak pernah. Tak ada seorang pun yang membuatku merasa tersaingi, kau memberikan segala hal yang kau pun untukmu. Segalanya. 
Mungkin--dan memang begitu adanya--aku tak bisa menjaga diriku untukmu. Tak pernah kuniati sedikit pun untuk melukaimu, menyakitimu. Tak ada pikiran dan keinginanku kehilanganmu. Sejujurnya, semakin ke sini, aku semakin tak siap untuk kehilanganmu. Seandainya bisa, aku ingin perpisahan itu dikatakan ketika kita berhadapan. Tapi kutahu, kau tak bisa menunda perpisahan ini. Biarlah aku yang mengerti di bagian kisah ini. 



Memiliki mencintai dirimu kasihku 
Tak akan pernah membuat diriku menyesal
Sungguh matiku 
Hidupku 'kan selalu membutuhkan kamu

Aku tak pernah menyesal, tak pernah menginginkan kisah ini terulang meski endingnya begitu menyakitkan. Percayalah, ini kisah terindah yang pernah ada. Aku terlanjur terbiasa dengan segala hal yang kau lakukan padaku setiap hari. Aku merindukan erat pelukanmu di setiap pagi, hangat kecupanmu di setiap malamku. Aku merindukan bisikanmu yang berisikan segumpal cinta yang begitu hangat. Tidakkah kau merindukan hal yang sama??
Dalam waktu yang singkat, kau mencintaiku dengan begitu sempurna. Teramat sempurna untuk bisa kulupakan begitu saja, untuk bisa kuikhlaskan untuk kehilangannya. Perasaanmu yang begitu besar seketika menghilang dan lenyap.
Biarlah ini menjadi kesalahan yang membuatku sadar telah menyia-nyiakan apa yang mempertahankanku. Karena kulihat, tak ada lagi ruang yang bersisa di sana.




Kasih tinggalkanlah diriku tuk selamanya 
Biarkan ku sendiri 
Cukup bagi diriku melukai hatimu 
Kasih tinggalkanlah diriku tuk selamanya 
Biarkan aku 
Mungkin kau akan bahagia dengan dia, yang lain

Kau memintaku meninggalkanmu setelah kesalahan itu. Padahal aku masih berharap kesempatan itu akan kau berikan untukku. Tapi ini permintaanmu, yang kali ini terasa amat berat untuk kuturuti dan kuamini. Permintaan ini memanggil seluruh mimpi-mimpi besar yang pernah kita rangkai. Mimpi tentang betapa besar keinginan kita untuk melihat satu sama lainnya, ketika pagi menyapa, saat pertama kali mata kita terbuka. Betapa ingin aku berada di sisimu, memastikanmu tertidur dan mengobati segala lelahmu. Betapa ingin aku memelukmu, ketika dunia serasa mengabaikanmu.
Harus kuakui, cukup bagiku melukaimu. Kau memintaku meninggalkanmu, harusnya aku pun cukup melukaimu sejauh ini. Hanya saja.... meninggalkanmu bukan perkara yang mudah, Sayang. 
Bahagiaku denganmu, tak akan terganti dengan yang lain. Sampai nanti, kau akan tetap berarti seperti ini. Meski tak pernah ada waktu bagi kita untuk mengenang satu sama lain, untuk mencipta semua kenangan yang sudah kita rancang. Kau tahu? Semua itu terasa indah, teramat indah, meski belum sempat terjadi. 
Di awal November, aku akan tetap berada di sana. Andai bisa, aku ingin memelukmu sekali saja. Aku ingin melihatmu, menemuimu, seperti janji-janji kita di masa kemarin. Masa ketika semua hal di hidup kita terasa indah. Masa ketika kita saling memiliki. 
Lelakiku, deretan lagu ini yang selalu menemaniku sampai nanti aku ada di sana. Sampai nanti kusaksikan kau mengikat janji dengan wanita lain. 

 

Post a Comment

0 Comments