Persinggahan Terindahku


Aku mulai merindu
Pada sosok yang kian mengerucut
dan kupastikan siapa dia yang mengerut
Membuat hatiku nelangsa, pilu..

Aku mulai mencari
Sesuatu yang beranjak pergi
Meninggalkanku tanpa kata 'karena'
Sejujurnya, aku butuh penjelasan dan alasan

Bukankah dulu dia yang mengajarkan rindu padaku?
Bukankah dulu dia yang memberikan keteduhan untukku?
Sekarang, saat aku mulai merasa
Dia menghilang di balik bayang senja yang meremang

Ada hal kecil yang kucari, yang membuatku terhimpit rasa
Tak usahlah dia pergi
Aku tak membutuhkan kesimpulan rasa
Sebenarnya, pun aku tak mengerti maknanya

Aku bukannya tak butuh perhatiannya
Aku rindu akan sosoknya
dan setiap hal yang pernah dilakukannya

Aku tak harus mengerti rasa
pun tak ingin menyimpulkan atau mengerucutkannya
Bukankah semua ini anugerah dari Tuhanku, begitupun Tuhannya?

Aku tak butuh sebuah kesimpulan
pun dia tak mungkin menyimpulkan sesuatu yang kutahu pasti indah
Aku hanya butuh keberadaannya
Membuatku mengusik rindu yang mengetuk hatiku perlahan
Membuatku mengeluh senang akan setiap perlakuannya
Memberi keteduhan, pun karena padanya aku berlabuh

Tak kudapati lagi sosoknya
Aku merindu, benar!
Namun, tak haruslah dia pergi 

Ke mana aku berlabuh? Ke mana aku pulang?
Sedang dia, persinggahan terindahku, tak lagi di sana

Ya, dia
Persinggahan terindahku
Rumah kepulangan semua rinduku
Dermaga yang melabuhkan semua kebanggaanku

Ya, dia!
Aku pulang tanpa arah
Aku berlabuh pada sunyi
Meremang, menghilang dalam gelap yang meredupkan senja..

Aku tak berbicara cinta, karena aku tak menyimpulkan yang seperti itu
Pula tak berbincang kesedihan
Aku hanya jiwa yang kecewa
Merindu dalam dilema..

Post a Comment

0 Comments