Kau, pencuri senyumku



Kau, pencuri senyumku
Kau memujiku dengan indah
Dengan kata yang bersastra tinggi
Bahkan terkadang aku tak mengerti
Seindah pujian itukah senyumku?

Kau, pencuri senyumku
Kau tak mengenalku
Dan kini, kau menjadi pencuri senyumku
Pencuri lengkungan indah yang menghiasiku

Kau, pencuri senyumku
Bagaimana kau bisa menggilainya?
Hingga kau ingin menjadi pencurinya
Bukankah kau tak pernah memandangnya secara langsung?

Kau, pencuri senyumku
Bagaimana mungkin aku menahanmu
Kala kau sudah terlebih dahulu mencurinya
Dengan tatapan matamu di depanku
Atau aku hanya khayalanmu?

Kau, pencuri senyumku
Bisakah kau mencuri jarak yang membentang di antara kita?
Bisakah kau mencuri hal yang tak pernah hilang dariku?

Kau, pencuri senyumku
Curi saja jarak ini, dahulu
Sebelum akhirnya kau mencuri senyumku
Ya, tepat di hadapanmu nanti

Post a Comment

2 Comments

  1. apakah kau masih melihat bulan yang sama? jika ia, tersenyumlah maka kupastikan jarak itu akan kucuri juga darimu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. :) aku hanya melihat bulan yang ditatap matanya, tak ada yang lain..

      Delete