Tangan Yang Menampung Hujan


Kau adalah tangan yang menampung hujan di sampingku. Langkah yang beriringan di sisiku. Tawa yang menggelegar di telingaku. Setiap menit.
Kau adalah tiga hari yang membelengguku dalam keterbiasaan. Sapaan yang pagi dan malam kudengar. Celoteh yang berbisik-bisik di sela detikku.
Kau adalah bahu-bahu yang tak mampu kusentuh. Tak bisa kusandari. Tak mampu kudekap. 
Kau adalah waktu-waktu yang berusaha kupeluk, lalu terurai. 
Kau adalah rindu serindu-rindunya para perindu. Menyulam rasa, menenun pertemuan, membingkai kebersamaan.
Kau adalah bingkai-bingkai yang merangkum rasa, hingga aku pun resah di antaranya.
Kau adalah segar angin yang membawa bau asin laut. Ranum anggur yang memabukkan. Candu yang memilukan rindu.
Kau adalah derap yang perlahan menjauh. Kelak kita kan kembali ke sisi masing-masing. 

Post a Comment

2 Comments

  1. Kopi Jujur Memang mantap. Lanjutkan aksi peduli oleh komunitas kopi https://karya1.net/kopi-jujur-kopi-asli-tanpa-campuran-essen/

    ReplyDelete