Kenangan Tentang Sebuah Malam

Jam sudah menunjukkan pukul 23.00 wib. Detik yang berdentang rasanya teramat lantang, menuntun perpisahan kembali datang. Waktu berlalu begitu saja. S…

One More Time One More Chance

How much more do I have to lose before my heart is forgiven? How many more pains do I have to suffer to meet you once again? One more time, oh seasons,…

Izinkan Aku Menulis Sekali Lagi

Aku ingin menulis, sekali lagi. Kau serupanya mimpi yang menjelma nyata. Izinkan aku menulis, sekali lagi. Agar aku tahu bagaimana rasanya bangun dan pe…

-

Maukah kau menjadi musim gugur-ku? Agar semi-ku tidak sia-sia.

-

Sebagai doa yang kusegerakan dalam tiap tengadah tanganku, aku tak berhak menuntut amin. Aku hanya menyegerakan, amin itu perihal Tuhan mengizinkan.

Kau Serupa Dongeng, Aku Hidup Dalam Dunia Nyata

Jika aku diciptakan dengan keangkuhan dan kebimbangan, maka kau selayaknya sahaja tiada batas--diciptakan dengan kehangatan dan harapan. Sebab kau tahu …

Bu, Semoga Suatu Hari Nanti Kita Bisa Serumah Lagi

27 November 2017. Tepat 18 bulan lalu, kita diam-diam saling menatap. Aku tertawa-tawa berusaha mengusir haru yang sebenarnya tak lagi terbendung. Berdiri t…

Katamu, Aku Begitu Ikhlas Mencintaimu. Dan Pada Waktu Itu, Ikhlas Bukanlah Lagi 'Ikhlas' Yang Kaumaksud

Di suatu pagi yang terlalu tua, kau bertanya padaku, "apakah kedekatan ini perlu sebuah status?". Dan secepat kilat pertanyaanmu ditutup dengan jawa…

Luka Di Suatu Senja

Di suatu petang yang dipenuhi mega-mega jingga, kita saling mengajukan pertanyaan. Segalanya terlihat baik-baik saja, meski kita sama-sama tahu kecewa yang be…

Kita yang terjebak oleh rindu, atau rindu yang terjebak di antara keterbatasan kita?

Hujan Kembali Turun

Hujan kembali turun Saat kau menarikan rindu Meninggalkanku dengan kesialan Gigilnya tak bersambut peluk, sedang rindunya kian mengutuk Hujan kembali turu…

UNTITLED

Kulangitkan doa pada malam paling kelam, dalam tahajudku. Berkata ku pada Tuhan, lewat lukisan-lukisan dalam kanvas, lewat bunga-bunga dalam vas, lewat kop…

Cara Lain Mencintaimu

Kusesap rindu yang mencair dalam lidah kelu, sebab berucap tak lagi terasa sama. Kuteguk tawamu yang pecah bersama mereka, sebab tawaku hanya ingin kubagi deng…

Telepon Dari Ibu

Telepon dari ibu tidak seperti telepon lainnya. Tidak seajaib gombalan-gombalan gebetan, yang lantas membuat senyummu terbit sepanjang hari. Tidak pula seme…

Kita Sebelum Esok

Kutadahkan rindumu yang menetes syahdu Kutangkupkan penuh pilu, sebab esok kepergian bertalu Esok kita kan mengenang malam ini Yang kutulis seusai mazmur, dan …

[UNTITLED]

Kita berandai pada pagiku dan pagimu yang jauh dari sapa Denting sendok beradu dalam gelas Aroma kopi menguar Derit pintu menutup Melodi terindah pengirin…

tik.tok.tik.tok

tik.tok.tik.tok manusia menghitung detik pergantian tahun bersorak atas kemegahan yang entah berjalan atas perasaan yang sebenarnya gundah apa yang mereka …

untitled

Kulukis senyummu yang sabit Di malam sunyi penuh penguntit Mengendap, mengejar angan bertemu sapa Atas retorika putus asa Mengepul, berwujudkan dirimu Cicit bu…

DIALOGUE

Malam itu, kafe tempat kita menikmati secangkir latte masih dengan keramaian yang sama. Kita duduk di depan jendela besar seperti biasanya, dan kau menempati …

Ironi Di Antara Pembaca Buku

Bagi orang-orang yang memiliki hobi membaca, mungkin rasanya nggak afdol kalau dalam setahun nggak ada satu pun buku yang dibaca. Bahkan untuk pembaca akut, s…