Jadi, di suatu sore yang kelabu,
crew KOPI Medan mendapat rezeki nonton
bareng film I Am Hope (yeaayy!! *tabur
bunga). Sejam sebelum pemutaran film, kami juga diberi kesempatan untuk bertemu
dan mengobrol santai dengan para pemain film ini. Well—Kak Wulan kurusan loh
aslinya, nggak gendutan kayak di TV *gagal fokus*
Film I Am Hope berkisah tentang tokoh Mia—seorang pengidap kanker—yang
berjuang untuk meraih mimpi dan bertahan hidup. Di tengah perseteruan
keinginannya dan keinginan Raja—ayah Mia, karakter Mia dibangun dengan apik di
sini, di mana dia bisa menempatkan dirinya sebagai seorang putri yang sangat
mencintai ayahnya, memposisikan diri sebagai seorang pengidap kanker, dan
membawakan dirinya sebagai seorang gadis yang mempunyai harapan dan cita-cita.
Mia dalam film ini memiliki teman khayalan yang bernama Maia. Nah, di sini, sih, aku mengartikannya sebagai harapan. Karena Maia ini sendiri yang selalu menyemangati Mia dan selalu memberi harapan. Btw, Maia ini tokohnya unik! Aku suka! >,<
David. Tokoh yang satu ini digambarkan sebagai sosok yang selalu menikmati hidup, penuh kasih sayang dan bertanggung jawab--well, meski kata Raja dia itu brengsek. Hahaha Lelaki ini menjadi kekasih (nggak juga sih, orang nggak jadian juga. Etapi, hubungan mereka ini ngegantung gitu) Mia. Dari David, Mia belajar untuk terus memperjuangkan mimpinya. Karena bagi Mia, menikmati hidup adalah menghidupkan mimpinya, meski hidupnya singkat.
Raja. Lelaki ini sendiri ayah Mia. Sosok yang penuh kasih sayang, perhatian dan cinta keluarga. Sosok seorang ayah yang sangat ideal. Aku sih melihat Raja mengalami kebimbangan dalam cerita ini. Antara ingin putrinya tetap hidup dan fokus pada pengobatan, atau mendukung Mia untuk mewujudkan mimpinya.
Adegan dalam film ini pun terasa
begitu hidup. Penonton dibawa untuk merasakan setiap potong kejadian dalam
cerita, retak-retak perasaan para pemain, dan nuansa yang dibangun di film I Am Hope ini.
Terakhir, I Am Hope disempurnakan dengan kalimat-kalimat pendukung yang
membuat semua orang yakin, bahwa setiap orang harus memiliki harapan, entah
yang mungkin diraih, atau yang mustahil sekalipun. Karena, kita nggak pernah
tahu apa yang terjadi di hari esok.
“Kamu jangan pernah takut gagal,
karena dimana ada keberanian di situ ada harapan” – Maia
“Kita tidak bisa memilih ada yang
kita cintai, kita hanya bisa menjalaninya” – David
“Setiap orang pasti punya titik
terlemah dalam hidupnya, yaitu kehilangan harapan. Harapan muncul sebagai energi,
sebagai keyakinan yang harus diwujudkan selagi masih ada kehidupan” – Mia
Well—kalau kamu butuh penjelasan
kenapa setiap orang harus mempunyai harapan? Aku wajibkan kalian menonton film
ini!!
Kalau kataku sih, setiap orang
berhak untuk berharap. Bagaimana harapan itu akan tumbuh—entah menjadi harapan
yang menghancurkan hati dan hidupmu, entah harapan yang akan membahagiakan dan
menghidupkan hidupmu, semua itu tergantung bagaimana kamu berproses dengan
harapan milikmu. Dan bagaimana kamu membawa dirimu bersama harapan itu.
Rate : 3.8/5 star
0 Comments